KEGIATAN SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENDATAAN PASTI BERAKSI ANAK TIDAK SEKOLAH

Pada hari Senin, 28 November 2022 diadakan sosialisasi dan pelatihan pendataan Penanganan Anak Tidak Sekolah Berbasis Aksi Kolaborasi (PASTI BERAKSI) melalui SIPBM di Kabupaten Bulukumba. Acara dimulai dari pagi hari hingga sore hari, bertempat di Aula Kantor Bappelitbangda, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba. Dari laporan ketua panitia acara, peserta yang hadir adalah 88 orang, termasuk dari desa Seppang.

Materi pertama dibawakan oleh A. Samsul Mulhayat (Kepala Bappelitbangda Bulukumba) sekaligus membuka acara. Beliau mengutarakan bahwa sejak 2020, Bulukumba telah menjadi basis percepatan ATS (Anak Tidak Sekolah). Tingginya ATS merupakan akumulasi dari RLS (rata-rata lama sekolah) dan HLS (harapan lama sekolah) yang rendah.

“Pada tahun 2020, ada dua desa yang menjadi lokus ATS yaitu desa Tanah Harapan dan desa Darubiah, sementara pada tahun 2021, bertambah dua desa lagi yaitu desa Balong dan desa Dampang”, ujarnya. Adapun bantuan yang diberikan berupa buku dan tas yang sumber dananya berasal dari Baznas bekerjasama Pemkab Bulukumba.

Lanjut materi kedua dibawakan oleh Drs. H. Akhmad Januaris (Kepala PMD Bulukumba). “Ada 4 OPD yang akan terlibat dalam penanganan ATS, yaitu Dinas PMD, Disdikbud, Kemenag, dan Konseling Keluarga”, terangnya. Dari penelitian lalu, ada sekitar 8.000 ATS di Bulukumba, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) juga tergolong rendah dan Bulukumba berada pada posisi ke-15 di Sulawesi Selatan.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa langkah-langkah yang akan dilakukan desa ke depannya yaitu dimulai dari pendataan jumlah ATS di wilayah masing-masing. Kemudian Pemdes melapor ke Pemkab, lalu Pemkab akan melakukan pemanggilan orangtua dari anak untuk tindak lanjut diarahkan apakah ke pendidikan formal atau non formal. “Khusus untuk pendidikan formal, disini Disdikbud akan berperan untuk menyampaikan ke Kades dan Kepala Sekolah yang terkait, dan setelahnya baru diberikan bantuan bisa berupa seragam, tas, dan buku-buku sekolah”, pungkas Akhmad.

Untuk sesi terakhir, materi yang diberikan adalah bentuk pelatihan pendataan ATS menggunakan aplikasi PASTI BERAKSI. Pemateri merupakan perwakilan dari UNICEF. Para peserta kegiatan kemudian diajarkan bagaimana cara menggunakan aplikasi yang dimaksud, berlatih membuat akun dan penginputan data-data terkait ATS di desa atau wilayah kerja masing-masing.